Menurut Ketua Umur GP Ansor, Yaqut Cholil Coumas, tanpa integritas, akan mustahil bagi Arcandra Tahar untuk bisa benar-benar mampu memberantas Mafia Migas,
Komisi III DPR meminta KPK mengusut sejumlah masalah Migas yang ada di Pertamina. Sebab, persoalan mafia Migas yang terjadi di Pertamina harus menjadi perhatian KPK.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan telah menjerat mafia minyak dan gas (Migas). Penyidik KPK akan segera mengumumkan tersangka terkait kasus tersebut siang ini.
Mantan Direktur Utama Pertamina Energy Trading Ltd (Petral), Bambang Irianto ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap perdagangan minyak mentah dan produk kilang di Pertamina Energy Services Pte. Ltd (PES) oleh KPK.
KPK menetapkan mantan Direktur Utama Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) Bambang Irianto sebagai tersangka. Bambang diduga menerima suap sebesar 2,9 juta dollar Amerika Serikat atau setara dengan Rp4,7 miliar dari Kernel Oil Ltd selama periode 2010-2013.
Penyidik KPK bakal mengejar bukti-bukti kasus mafia migas yang menjerat mantan Managing Director PES dan mantan Direktur Utama Pertamina Energy Trading Ltd (Petral), Bambang Irianto hingga ke luar negeri.
Pembangunan kilang minyak terhambat karena adanya mafia migas. Untuk memetakan masalah di sektor migas, pihaknya berkoordinasi dengan pihak Pertamina
Suka tidak suka, harga BBM harus turun, karena belinya juga turun dan perusahaan hanya diperbolehkan mengambil untung maksimal 10 persen
Kasus ini telah menjerat mantan Direktur Utama Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) Bambang Irianto.